PERANCANGAN MODEL PENGUKURAN KINERJA BERBASIS BALANCED SCORECARD DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL LEMBAGA PERKREDITAN DESA DI KABUPATEN BULELENG
Abstract
The purpose of this study to determine the design of the performancemeasurement model based on the concept of the Balanced Scorecard (BSC) andsocial responsibility (CSR) in the village credit institutions. Qualitative methodsare used to obtain in-depth information and intact from the standpoint relatedinformants. The study found that the financial perspective village creditinstitutions indicator is the ratio of capital adequacy, asset quality, reserves fordoubtful loans, the ratio of return on assets, cost effectiveness ratio to income, theratio of liquid assets and loans and pay attention to risk.Appropriate indicatorsto measure performance from the customer perspective is the level of interestrates, promotional activities and the types of products and variants. Appropriateindicator to measure the performance of a business process perspective that theaccount opening process, the length of service to the credit, the credit applicationprocess and duration of the loan disbursement.Appropriate indicator to measurethe performance of the learning and growth perspective is the level of education,teaching systems and productivity levels. Indicators of social perspective of CSRvillage credit institutions described by sections of the concept of Tri Hita Karana.
Downloads
References
Ariyanto. Dodik (2112) Analisis Kinerja Internal, Balance Scorecard Dan Pengembangan Keuangan Mikro Berkelanjutan (Studi Pada Lembaga Perkreditan Desa DiProvinsi Bali). Jurnal Akuntansi & Auditing. Volume 9/No.1/ November 2012:1-96 Bagiada, I Nyoman., dan Darmayasa, I Nyoman (2015). Implementasi Filosofi Tri Hita Karana Dalam Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD). ISSN:2460-0423 Damayanthi, I G.A. EKA (2013) Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Lembaga Perkreditan Desa (Lpd) Berdasarkan Filosofi Tri Hita Karana.Vol 8. No.2 pp 47-77. Darwin, Ali. (2004). Penerapan Substainability Reporting di Indonesia. Konvensi Nasional Akuntansi V. Yogyakarta.13-15 Desember. Djayastra, 2012. Peran Lembaga Perkreditan Desa Dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa Adat Berlandaskan Modal Sosial, Disertasi Program Doktor Ilmu Ekonomi Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Malang. Disertasi tidak dipublikasikan. Gaspersz, Vincent. (2006). Sistem Manajemen Kinerja Terintegrasi : Balanced Scorecard dengan SixZigma untuk Organisasi Bisnis dan Pemerintahan. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Hansen dan Mowen. (2006). Akuntansi Manajemen, Edisi 8. Jakarta. Selemba Empat. Kaplan, Robert S. dan David P. Norton. (1996). The Balanced Scorecard: Translating Strategy Into Action. Boston: Harvard Business School Press. Kaplan, Robert S dan David P. Norton, (2000), Balanced Scorecard : Menerapkan Strategi Menjadi Aksi, Erlangga, Jakarta. Kotler, Philip. (2003). Manajemen Pemasaran. edisi kesebelas, Indeks kelompok Gramedia, Jakarta. Kurnianto, HeruTjahyono. 2003. Budaya Organisasional & Balanced Scorecard. Yogyakarta : UPFEUMY Peraturan Daerah Propinsi Bali Nomor 4, Tahun 2012 tentang Lembaga Perkreditan Desa. Peraturan Gubernur Bali Nomor 11, Tahun 2013 tentang Lembaga Perkreditan Desa. “LPD dan BPD Bali Penunjang Utama Perekonomian” Suartana, I Wayan.(2009). Arsitektur Pengelolaan Resiko Pada Lembaga Perkerditan Desa (LPD), Cetakan Pertama, Penerbit Udayana University Press, Denpasar. Sembiring, Eddy Rismanda. (2005). Karakteristik perusahaan dan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial: studi empiris pada perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntnasi VIII. Makassar. Sugiyono.(2010). Metode Penelitian Administrasi. Alfabeta, cv, Bandung Windia, Wayan. (2011). Analisis Bisnis Berlandasan Tri Hita Karana. Cetakan kedua. Cetakan Pertama, Penerbit Udayana University Press, Denpasar.
Home 
